SANGATTA POST- PDAM TTB Kutim kembali mengeluarkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat Kutim. Yakni, perusda ini memberikan subsidi pembayaran air sebesar 600 ribu.
Subsidi diberikan selama tiga bulan. Mulai dari September hingga November 2021. Total penerima subsidi sebanyak 30.101 dari total sambuangan langganan 30.628 pelanggan. Dalam setiap bulannya mendapatkan subsidi 200 ribu.
Mereka yang menerima subsidi terbagi enam kelompok. Yakni, Sosial Khusus 1 Golongan 1 B, Rumah Tangga 1 Golongan 1D, Rumah Tangga 2 Golongan 2B, Rumah Tangga 3 Golongan 2C, Niaga Kecil 2D, dan Industri Kecil 2E.
Dikatakan Direktur PDAM TTB Kutim, Suparjan subsidi diberikan untuk masyarakat di 18 kecamatan wilayah operasi. Dengan 21 wilayah layanan. Diantaranya Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, dan Muara Wahau.
“Tak hanya itu, apabila mereka memasang pada bulan ini, maka akan tetap kami berikan subsidi seperti yang lainnya,” ujar Suparjan dalam Jumpa Pers, Senin, (4/10/2021) pagi tadi.
Meskipun begitu, Suparjan berharap agar masyarakat yang mendapatkan subsidi dapat bersikap bijak. Tak menggunakan air secara berlebihan.
“Gunakan air sepantasnya. Manfaatkan sebaik mungkin subsidi ini. Ini merupakan kebijakan dari pemerintah menyikapi dampak pandemi saat ini. Semoga saja dimanfaat subsidi tersebut untuk kebutuhan lainnya,” katanya.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman mengatakan jika ditotal bantuan tersebut sekira 11 miliar. Hal ini terlihat dari total penerima subsidi sebanyak 30.101 dari total sambuangan langganan 30.628 pelanggan. “Total 11 miliar untuk tiga bulan,” ujar Ardiansyah Sulaiman.
Ardiansyah berharap agar subsidi tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Baik untuk tambahan modal usaha, membuka usaha, pelatihan, dan lainnya. Sebab, sangat di sayangkan jika kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik. “
“Bisa digunakan untuk modal kecil. mungkin buat warung. Buat warung kopi. Untuk latihan. Pastinya untuk tambahan ekonomi kerakyatan,” katanya.
Ardiansyah berharap agar para ketua RT setempat mengetahui hal itu. Sehingga dapat disampaikan kepada semua warganya. Pun para Ketua RT mengetahui apa yang sudah dilakukan pemerintah.
“Mungkin dibuatkan stiker subsidi. Jangan sampai diberikan subsidi dengan tidak, sama saja. Tidka meninggalkan bekas. Pastinya, kalau ada yang memanfaatkan subsidi, maka akan sedikit meringankan warga. Menghilangkan rumah tangga miskin. Kita mau masyarakat produktif, kreativitas kerakyatan,” katanya.
Ardiansyah pun sedikit menyinggung masalah pemulihan ekonomi. Katanya, hal itu cukup berat. Namun akan terus diperjuangkan secara bertahap. “Pelan-pelan kita naikan. Mudahan sedikit yang kita lakukan dengan kemampuan keuangan yang bisa kita rekayasa. Kita pelan pelan tata ekonomi,” katanya. (adv/akr)