SANGATTAPOS — Dinamika pembangunan desa di Kutai Timur (Kutim) terus menunjukkan perkembangan positif. Setelah empat desa di Sangatta Utara resmi ditetapkan sebagai desa persiapan, kini dua wilayah lain, yakni Sukamaju dan Pandan Jaya, ikut mengajukan usulan pemekaran baru. Dorongan ini lahir dari semangat masyarakat yang ingin mempercepat pelayanan publik, sekaligus mendorong pemerataan pembangunan di wilayah pedesaan yang selama ini dianggap masih membutuhkan perhatian lebih luas.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kutim melalui Kepala Bidang Penataan Desa, Jamil, membenarkan adanya pengajuan pemekaran tersebut. Ia menyebut bahwa pihaknya masih melakukan proses awal terhadap berkas yang masuk.
“Saat ini kami masih menampung dan mempelajari berkasnya. Kami pastikan dulu kelengkapan administrasi sebelum tim turun melakukan verifikasi lapangan,” jelasnya.
Jamil menegaskan bahwa proses pemekaran desa harus mengikuti ketentuan yang diatur dalam Permendagri Nomor 1 Tahun 2017 tentang Penataan Desa. Salah satu syarat utama adalah jumlah minimum 300 kepala keluarga atau sekitar 1.500 jiwa yang menjadi dasar kelayakan administratif.
“Jika semua persyaratan administrasi terpenuhi, berkas akan kami ajukan ke Bupati Kutim untuk mendapatkan rekomendasi. Setelah itu baru diajukan ke Gubernur untuk memperoleh kode register. Dengan demikian barulah desa tersebut dapat ditetapkan sebagai desa persiapan,” terangnya.
Pengajuan pemekaran Desa Sukamaju dan Pandan Jaya diharapkan dapat mempercepat akses pelayanan pemerintah, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi pengembangan potensi lokal di masing-masing wilayah. Dengan dukungan DPMDes Kutim, proses ini diharapkan berjalan transparan, terukur, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. (Adv)
