
SANGATTAPOS – Sektor ekonomi kreatif terus menunjukkan potensinya sebagai motor baru penciptaan lapangan kerja di Kabupaten Kutai Timur. Dinas Pariwisata menilai, peluang ini perlu dimaksimalkan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Melalui Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Akhmad Rifani, menjelaskan bahwa sinergi antara pariwisata dan ekonomi kreatif membuka ruang usaha yang semakin luas bagi masyarakat lokal. Tidak hanya pada sektor kuliner, tetapi juga kerajinan tangan, seni pertunjukan, hingga aktivitas kreatif anak muda yang kini semakin diminati wisatawan.
“Pengembangan kuliner lokal saja sudah membutuhkan banyak tenaga kerja. Begitu pula sektor kerajinan dan seni pertunjukan. Semua ini menciptakan ekosistem ekonomi yang dinamis dan inklusif,” ujarnya.
Dinas Pariwisata pun aktif memberikan dukungan melalui pelatihan, pendampingan, hingga bantuan permodalan kepada pelaku ekonomi kreatif. Upaya ini dilakukan agar mereka dapat meningkatkan kualitas produk sekaligus mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
“Ekonomi kreatif memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka,” kata Rifani. “Kami ingin pelaku ekonomi kreatif semakin berkembang dan mandiri, sehingga mampu membuka lebih banyak lapangan kerja di daerah.”
Selain pendampingan, pemerintah juga gencar melakukan promosi melalui berbagai saluran pemasaran digital maupun melalui event-event daerah. Langkah ini bertujuan memperluas jangkauan pasar serta memperkuat branding produk lokal Kutai Timur.
Pengembangan ekonomi kreatif tidak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat, tetapi juga memberi manfaat sosial dan budaya. Produk dan karya kreatif masyarakat dinilai mampu memperkenalkan identitas lokal ke kancah yang lebih luas.
Dengan fokus pada penguatan potensi lokal, Kutai Timur optimis sektor ekonomi kreatif dapat menjadi tulang punggung baru pembangunan ekonomi sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat. (Adv)
