SANGATTAPOS — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengusulkan lebih dari 20 paket proyek multi years (MY) yang saat ini tengah memasuki tahap pembahasan bersama DPRD. Usulan tersebut diproyeksikan menjadi langkah strategis dalam pemerataan pembangunan, khususnya untuk wilayah pedesaan yang masih minim infrastruktur dasar.
Plt Kadis PUPR Kutim, Joni Abdi Setia, menegaskan bahwa sektor jalan menjadi fokus utama dalam daftar usulan. Menurutnya, konektivitas antardesa masih menjadi tantangan besar di sejumlah kecamatan sehingga pembangunan dan peningkatan ruas jalan harus diprioritaskan.
“Sebagian besar usulan kami diarahkan untuk membuka akses baru dan meningkatkan kualitas jalan yang sudah ada. Daerah luar Sangatta, termasuk Manubar dan wilayah sekitarnya, masih membutuhkan infrastruktur dasar yang memadai,” jelasnya.
Selain pembangunan badan jalan dan peningkatan struktur, terdapat pula beberapa kajian jembatan yang masuk dalam usulan. Namun demikian, tidak semua proyek jembatan diarahkan ke skema MY. Joni mencontohkan Jembatan Telen yang tetap dilaksanakan melalui skema tahunan karena dinilai lebih efektif dalam penganggarannya.
Ia menambahkan, seluruh paket MY yang diajukan masih menunggu keputusan final dari DPRD, terutama terkait besaran anggaran, desain teknis, hingga panjang ruas yang akan ditangani. Jika mendapatkan persetujuan, proyek-proyek tersebut diharapkan dapat mempercepat mobilitas masyarakat, membuka konektivitas ekonomi, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi warga sekitar.
“Pada akhirnya, tujuan kami adalah memastikan pembangunan tidak hanya terpusat di kota, tetapi menyentuh desa-desa terpencil yang selama ini kurang terfasilitasi,” tegasnya. (Adv)
