SANGATTAPOS, KUTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar Rapat Koordinasi Internal Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Senin (14/4/2025). Rakor ini fokus pada pembentukan Surat Keputusan (SK) TPPS periode 2025–2028, penentuan lokus stunting, dan sosialisasi program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, menekankan pentingnya kesinambungan upaya penanganan stunting menyusul berakhirnya SK TPPS sebelumnya pada Desember 2024.
“Kemendagri dan Bappenas telah memberi mandat agar daerah segera membentuk TPPS baru. Ini sangat penting demi mencetak generasi unggul nasional,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa semua perangkat daerah harus dilibatkan dalam TPPS, selama memiliki program yang bersinggungan dengan penanganan stunting. Tak hanya itu, para kepala dinas juga diminta menjadi orang tua asuh bagi minimal tiga anak stunting atau Keluarga Risiko Stunting (KRS), sesuai data By Name By Address (BNBA).
“Kita juga harus memetakan 50 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati 2025–2030 agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan,” tambah Junaidi.
Dari sisi teknis, ia mengingatkan pentingnya akurasi data penerima dalam Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak usia 0–23 bulan.
“Data harus tepat sasaran dan masuk sistem nasional agar hasil kerja kita bisa terukur dan diapresiasi,” tegasnya.
Dalam rakor tersebut, perwakilan Dinkes Kutim, Hj. Irma Aryani, memaparkan analisis prevalensi stunting berdasarkan data terbaru. Sementara itu, Kabid K3 DPPKB, Ani Saida, menjelaskan strategi komunikasi program Genting, termasuk intervensi gizi spesifik dan sensitif di wilayah prioritas.
Rakor dihadiri Ketua BAZNAS Kutim Masnif Sofwan, unsur Forkopimda, serta perwakilan seluruh perangkat daerah. Kolaborasi multipihak ini menjadi penguat semangat Kutim dalam menurunkan angka stunting secara signifikan melalui sinergi program, pendampingan berbasis data, dan alokasi anggaran yang tepat. (*)