Sangattapos.com
Berita Pemerintahan

Stunting di Kutim, Masalah Bersama, Solusi Harus Bersama

SANGATTAPOS, KUTIM – Stunting masih menjadi tantangan besar di Kutai Timur (Kutim), terutama di Desa Sepaso Timur, Kecamatan Bengalon. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim menemukan bahwa masi ada keluarga yang sudah mengikuti program Keluarga Berencana (KB), tetapi masih hidup dalam kondisi tidak layak, seperti tidak memiliki jamban sehat. Bahkan, ada ibu yang menikah di usia 13 tahun dan kini memiliki empat anak. Ini dinilai meningkatkan risiko stunting.

Sekretaris TPPS Kutim, Achmad Junaidi B, menegaskan bahwa upaya penanganan stunting harus dilakukan secara bersama-sama. Pemerintah, Camat, perangkat Desa, hingga masyarakat harus aktif dalam pemutakhiran data By Name By Address (BNBA) agar intervensi tepat sasaran.

“Jangan biarkan masalah ini berlarut. Semua pihak yang terkait harus turun tangan. Jika ada data tidak valid, perbarui. Jika ada keluarga yang butuh bantuan, segera intervensi,” tegas Junaedi B, yang juga menjabat sebagai kepala DPPKB Kutim, Senin (17/2/2025). 

Sementara, Plt Camat Bengalon Permana Lestari, menekankan bahwa edukasi dan perbaikan sanitasi menjadi kunci utama.

“Stunting bukan hanya soal gizi, tetapi juga lingkungan. Jika masih ada keluarga tanpa jamban layak, kita harus cari solusi bersama,” ujarnya.

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perangkat desa, dan masyarakat, stunting di Kutim bisa ditekan. Saatnya bergerak bersama, memastikan setiap ibu dan anak sehat, punya masa depan, serta memiliki tempat tinggal yang layak. (*)

Related posts

Dedy Pimpin SMSI di Kutim, Yodiq Sekretaris, dan Ekky Bendahara

Dhedy Al Kutimi

Dihadiri Bupati dan Wakil Terpilih, Pelas Tanah 9 Berjalan Sukses

Dhedy Al Kutimi

Ardiansyah Kukuhkan 26 Anggota Tim Pemenangan ARMY Desa Mulupan, Berikut Isi Deklarasinya

Dhedy Al Kutimi