SANGATTAPOST.COM – Calon Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah, dalam kampanye yang digelar di Kampung Mujur Jaya, tidak hanya menyampaikan program-program yang telah berjalan atau yang ia rencanakan untuk masa depan. Ia juga mengajak masyarakat Mujur Jaya untuk memperbanyak amal menjelang “fajar”.
“Fajar” di sini merujuk pada istilah serangan fajar, yang sering kali menjadi bagian dari dinamika politik. Istilah ini tak jarang diidentikkan dengan harapan masyarakat menjelang hari-hari terakhir sebelum pemilihan. Namun, Ardiansyah mengajak masyarakat untuk menyambut “fajar” tersebut dengan bijak dan memanfaatkannya untuk beramal, terutama untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan.
“Saya hanya ingin mengingatkan, ya, mungkin di H-2 atau H-1 sebelum pencoblosan, Bapak dan Ibu akan kedatangan yang namanya Fajar. Bisa jadi Fajar datang subuh, pagi, siang, atau malam. Kalau Fajar datang, katakan saja, Fajar, kamu pulang saja, karena kami sudah punya Army. Kalau pun ada yang datang memberi, sepakat ya, kita gunakan untuk beramal. Sumbangkan ke panti asuhan atau masjid. Dan kalau dia masih bersikeras, bilang saja, Fajar, kamu pulang saja, kasih itu ke teman-temanmu sendiri,” kata Ardiansyah sambil tersenyum.
Dalam kesempatan yang sama, Ardiansyah juga memaparkan berbagai program yang telah ia jalankan. Mulai dari beasiswa, dana RT, hingga perhatian terhadap kesejahteraan guru-guru, ekonomi kerakyatan. Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus menjalankan program-program unggulan di masa depan, dan masi banyak program lainnya yang akan dilaksanakan dalam mendukung masyarakat Kutim menjadi hebat.
Fokus Ardiansyah bukan hanya pada peningkatan sumber daya manusia dan pengelolaan kekayaan alam Kutim yang melimpah. Ia juga berjanji untuk menyelesaikan masalah infrastruktur, baik di desa maupun kota, dengan tujuan membangun desa hebat, menuju kota hebat.
“Menjadikan Kota Hebat, Desa Hebat, dan Kutim Hebat” adalah visi yang telah ia rancang bersama pasangannya, Mahyunadi (Army), dalam kontestasi politik di Kutim. Menurutnya, ini adalah kelanjutan dari program kerja yang ia siapkan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. (*)