SANGATTAPOS – Sosok pemimpin Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, kembali menunjukkan empati yang mendalam dengan hadirnya di tengah duka masyarakat Desa Long Tesak atas kepergian Jumri, seorang tokoh desa yang lahir sekitar tahun 1972. Di tengah padatnya agenda kampanye, Ardiansyah menyempatkan diri untuk datang ke pemakaman yang berlangsung pada Kamis (7/11/2024), membuktikan bahwa kepeduliannya terhadap warga tak pernah luntur.
Suasana haru menyelimuti acara pemakaman, di mana Ardiansyah turut memberikan doa dan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan. Kehadirannya yang hangat dan tulus disambut baik warga Long Tesak, yang merasa kehadiran sosok Ardiansyah iyalah sebuah ungkapan pemimpin yang luar biasa. Banyak warga yang merasa bahwa kehadiran Ardiansyah menguatkan mereka, menunjukkan bahwa ia bukan hanya sekedar pemimpin, tetapi juga sahabat dalam suka dan duka.
Meski perjalanan Ardiansyah sebenarnya menuju Desa Rantau Sentosa untuk melanjutkan kampanyenya, ia dengan sengaja meluangkan waktu untuk hadir di tegah duka masyarakat Long Tesak, menempatkan kepentingan kemanusiaan di atas agenda pribadinya. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Ardiansyah bukan hanya mengutamakan program pembangunan, tetapi juga merawat hubungan emosional dan kemanusiaan dengan masyarakat.
Ardiansyah pun menyampaikan bahwa kepedulian terhadap warganya tidak hanya terbatas pada masa kampanye, melainkan adalah bentuk pengabdian yang senantiasa akan ia jaga dalam setiap langkah kepemimpinannya.
“Kepada seluruh warga masyarakat Desa Rantau Sentosa sebelumnya saya ucapkan mohon maaf terlambat hadir dalam pertemuan ini dikarenakan ada sodara kita yang sedang memgalami duka di Desa Long Tesak,” ujar Ardiansyah didepan warga masyarakat Desa Rantau Sentosa. (*)