SANGATTAPOS, KUTIM – Di tengah gencarnya pembangunan daerah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Pandi Widiarto kini fokus menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Keolahragaan. Raperda ini diharapkan menjadi landasan hukum yang kokoh untuk mendorong kemajuan sektor olahraga di Kutim, mulai dari tingkat desa hingga ke level nasional.
Keseriusan legislator ditunjukkan dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) Raperda Keolahragaan yang digelar pada Senin (20/5/2025), dipimpin oleh Ketua Pansus Pandi Widiarto. Ia menegaskan bahwa olahraga bukan sekadar aktivitas hobi atau tontonan, melainkan sektor strategis yang membutuhkan regulasi dan perhatian serius.
“Inti dari raperda ini adalah menciptakan landasan hukum untuk kemajuan olahraga. Harapannya, sektor ini tidak lagi berjalan secara parsial, tapi lebih terstruktur dan terencana,” ujar Pandi kepada media usai rapat.
Raperda ini, lanjutnya, mencakup berbagai aspek, mulai dari olahraga prestasi, pendidikan, tradisional, hingga olahraga disabilitas. Tujuannya agar kesejahteraan atlet dan pelatih dapat terjamin secara nyata.
Salah satu poin penting yang digarisbawahi politisi Partai Demokrat ini adalah penguatan anggaran. Menurutnya, keberadaan perda akan mendorong adanya alokasi dana yang lebih jelas, berkelanjutan, dan memadai untuk pembinaan atlet, pelatihan, hingga penyelenggaraan kompetisi.
“Dengan perda ini, pengembangan dunia olahraga akan lebih optimal karena didukung oleh anggaran yang kuat,” tegasnya.
Pansus juga berencana menggelar audiensi dengan insan olahraga di Kutim, mulai dari KONI hingga pengurus cabang olahraga (Cabor), guna menyerap aspirasi dan memastikan substansi perda benar-benar sesuai kebutuhan di lapangan.
“Masukan dari para pelaku olahraga sangat penting agar perda ini nantinya menjadi pedoman yang kuat dan aplikatif untuk kemajuan olahraga Kutim,” tambah Pandi.
Ia juga menekankan pentingnya mencetak sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berprestasi di bidang olahraga. Hal ini dinilai penting untuk menghadapi perkembangan industri olahraga yang semakin kompetitif.
“Aspek pendidikan dan olahraga harus berjalan seimbang. Kita ingin anak-anak Kutim tumbuh dengan bekal akademik dan kemampuan atletik yang kuat,” jelasnya.
Selain itu, fasilitas olahraga juga menjadi perhatian utama dalam raperda. Fasilitas yang memadai dinilai sebagai prasyarat penting untuk mendukung prestasi atlet.
Menutup penjelasannya, Pandi mengisyaratkan cita-cita besar Pansus, yakni hadirnya sekolah olahraga di Kutim sebagai bagian dari visi besar pengembangan SDM olahraga di daerah. (*)
